Rabu, 08 Juni 2016

PRAKTIKUM SISTEM IMUN

Laporan Praktikum (Kulit Sebagai Sistem Imun)


BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                              
A.    LATAR BELAKANG

Kulit merupakan suatu organ pada tubuh manusia yang membatasi dengan lingkungan luar. Salah satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun yang memproteksi tubuh dari serangan benda asing. kulit dapat melakukan fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses. Dalam kulit itu sendiri, sudah terdapat suatu sel menjaga kulit dari serangan benda asing. Sel itu dikenal dengan nama sel langerhans yang terdapat di lapisan epidermis. Selain itu, terdapat juga suatu substansi antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa2 makroglobulin keratinase inhibitor yang mencegah invasi jamur dermatofita dan mencegah pertumbuhan organisme pada lapisan yang lebih dalam. Jika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam menghadapi mikroorganisme patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator inflamasi seperti netrofil, limfosit, komplemen, PMN, dan aktivasi faktor penghambat serum (serum inhibitory factor) yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang termasuk sistem imun non spesifik dari kelompok selular.
Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar, seperti bakteri. Sel-sel langerhans yang terdapat dalam lapisan kulit epidermis kulit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Kulit memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkuntan. Epidermis merupakan lapisan paling luar dan berfungsi sebagai lapisan proteksi. Lapisanini masih terbagi menjadi 5 bagian. Lapisan ini selalu tergantikan. Lapisan atas akan mati dan lepas. Waktu yang diperlukan untuk regenerasi dari lapisan bawah menuju lapisan yang paling atas (stratum corneum / kulit ari) sekitar 3 hingga 4 minggu. Pada beberapa penyakit, seperti psoriasis, regenerasi kulit berlangsung sangat cepat sehingga lapisan kulit cepat menebal. Pada lapisan epidermis, kadar protein lebih banyak dibanding dermis atau subkutan. Kulit mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan unsur-unsur mineral.

B.     TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit

C.     MANFAAT PRAKTIKUM

Dapat membuktikan bahwa kuman penyakit dapat masuk ke dalam tubuh lewat kulit yang terluka.







BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM


A.      ALAT DAN BAHAN

1.      4 buah kantong plastik tertutup
2.      4 buah apel utuh
3.      1 apel busuk
4.      Tusuk gigi
5.      Spidol
6.      Tissue
7.      Kapas
8.      Alcohol

B.      CARA KERJA

1.      Dicuci bersih semua apel. Dimasukkan  apel pertama dalam kantong plastik, kemudian tutup plastic dan diberi label nomor 1 dengan spidol.
2.      Diambil sebuah tusuk gigi lalu dikorek bagian daging potongan apel yang busuk dengan tusuk gigi tersebut. Dioleskan perlahan pada permukaan kulit apel kedua tanpa melukai kulit apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian dimasukkan apel kedua dalam kantong plastic dan diberi label bernomor 2.
3.      Diulangi langkah ke 2 untuk langkah ke 3. Tetapi setelah mengorek potongan apel busuk, dilukai kulit apel ketiga dengan menusukkan tusuk gigi kuat-kuat dan dibuat goresan yang vertical sebanyak 3 kali. Setelah itu apel ketiga dibungkus dengan kantong plastic dan diberi lebel bernomor 3.
4.      Diulangi langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian yang tergores dengan kapas yang dicelup dengan alcohol. Diulangi sebanyak berkali-kali. Kemudia apel keempat dimasukkan ke dalam kantong plastic dn diberi label bernomor 4.
5.      Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hri selama 7 hari.







BAB III
TABEL HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA


A.      TABEL HASIL PENGAMATAN
Hari ke
Tanggal
Kondisi Apel
1
2
3
4
1
Minggu, 25 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan 
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan apel ke 3
2
Senin, 26 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
3
Selasa, 27 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
Kondisinya sama seperti hari ke 2
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
4
Rabu, 28 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
5
Kamis, 29 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel  tersebut semakin dalam dan lebar
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap
6
Jumat, 30 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Jumlah bintik coklat bertambah
Munculnya cairan yang berbau dan apel sudah lembek
Bintik yang pada awalnya berwarna coklat berubah menjadi warna hitam dan berubah menjadi sangat besar
7
Sabtu, 31 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul bau yang tidak sedap.
Muncul bintik coklat berbentuk oval yang ukuranya sekitar 2 cm
Apel sudah sangat busuk dan sangat lembek


B.      ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

1.      Apakah terdapat perbedaan hasil antara apel nomor 2 dan nomor 3?  Jelaskan bagimana hal tersebut dapat terjadi dan faktor apa yang berperan.
Jawab :
Ya, pembusukan pada apel ke 3 lebih cepat terjadi dibandingkan apel ke 2. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan pada apel. Karena pembusukan lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan pada kondisi kulit pada apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya pembusukan

2.      Tuliskanlah istilah lainnya bagi apel nomor 1 didalam sebuah percobaan. Apakah fungsinya?
Jawab :
Variable kontrol, variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel  moderator (Apel 2,3 dan 4).

3.      Apakah peran alkohol pada apel nomor 4? Jelaskan hal yang sama saat kulit manusia terluka diberi alkohol?.
Jawab:
Alkohol berperan sebagai antiseptik pada apel, alkohol dapat membunuh kuman yang ada pada sebuah luka. Namun pada percobaan kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri alkohol. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di apel ke 4 terlalu sedikit.

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari kuman sehingga kumannya mati. Alkohol antiseptik relatif aman untuk kulit. Jenis yang digunakan biasanya adalah etil etanol atau etanol dengan konsentrasi 60-90%. Jenis alkohol lainnya adalah 1-propanol (60–70%) and 2-propanol/isopropanol (70–80%) atau bisa jadi campuran dari jenis-jenis alkohol tadi. Namun alkohol  juga akan memberikan efek  samping berupa rasa terbakar bila digunakan pada kulit yang terkelupas.

4.      Bagaimana alkohol mampu membunuh bakteri? Jelaskan berdasarkan cara kerja alkohol pada membrane sel bakteri?.
Jawab :
Antara molekul alkohol dengan molekul air dalam bakteri akan mengalami interaksi yang cukup kuat. Interaksi ini cenderung lebih kuat dibandingkan gaya antar molekul alkohol sendiri. Kuatnya interaksi antara alkohol dengan air disebabkan adanya gugus –OH yang terdapat di dalamnya. Gugus –OH ini yang menyebabkan alkohol bersifat hidrofilik (suka air). Meskipun di dalam molekul alkohol sendiri terdapat rantai hidrokarbon yang juga menyebabkan interaksi antar molekul alkohol sendiri, tapi interaksi itu tidaklah terlalu sekuat antara air dan alkohol. Akhirnya, alkohol dan air dapat larut sempurna. Inilah yang merupakan prinsip like dissolve like.
Dengan kehadiran alkohol tadi, maka kelarutan protein dalam air menurun. Sedikit demi sedikit protein mengalami denaturasi. Akibat denaturasi, protein di dalam sel bakteri tidak bekerja. Akibatnya, proses-proses penting di dalam sel bakteri menjadi terhambat.
Selain melalui denaturasi protein, perusakan sel bakteri juga melalui pelarutan membran lipid (lemak). Sel bakteri dikelelingi oleh membran lipid. Membran ini seperti bodyguard yang melindungi dari lingkungan luar. Saat ada alkohol, membran lipid mulai terpengaruh karena adanya gugus hidrofobik (tidak suka air) pada alkohol. Gugus hidrofobik pada alkohol terdapat pada rantai hidrokarbon. Akhirnya terjadi interaksi yang kuat antara alkohol dan membran lipid. Namun, akibatnya kekuatan penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai terhambat.
5.      Tuliskan macam-macam penyakit menular yang terjadi melalui kulit pada manusia dan cara pencegahannya.
Jawab :

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit, sekaligus akan cara pencegahannya.

1.      Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.

2.      Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.

3.       Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.

Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.

Cara pencegahan penyakit kulit Panu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.












BAB IV
PENUTUP


KESIMPULAN

Kulit selain merupakan indera peraba juga mempunyai fungsi sebagai sistem imun. Kulit juga disebut sistem imun yang pertama. Dalam kedudukannya sebagai sistem imun, kulit memiliki 3 fungsi, antara lain :

a.      sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
b. Menghasilkan suatu protein (keratin) sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
c.       Menghasilkan keringat & minyak yang memberikan suasana asam pada kulit

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari kuman sehingga kumannya mati. Kesehatan kulit bisa terjaga dengan cara menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar